Pages

Labels

ISTILAH IDEOLOGI


1 Istilah “Ideologi” Pertamakali Dikemukakan oleh Antoine Destutt de Tracy (Filosof Prancis) pada Tahun 1796.
2 Tracy Memakai Istilah Ideologi untuk Menyebut Studi Tentang Asal Mula, Hakekat dan Perkembangan Ide-ide Manusia, yang Disebutnya dengan Science of Ideas.
3 Istilah Ideologi Muncul Ditengah Menggeloranga Revolusi Prancis.
4 Gagasan tersebut Diharapkan Membawa Perubahan Institusional dalam Masyarakat Prancis.
PENGERTIAN IDEOLOGI
DILIHAT DARI ASAL KATANYA
1 Berasal dari kata IDEA dan LOGOS
2 IDEA : Ide, Gagasan, Konsep, Cita-cita
3 LOGOS : Ilmu
4 Secara Harfiah: Ide, gagasan, cita-cita, pandangan atau faham yang diyakini kebenarannya serta disusun secara sistematis
PENGERTIAN IDEOLOGI
MENURUT SASTRA PRATEDJA
Seperangkat Gagasan atau Pemikiran yang Berorientasi pada Tindakan yang Diorganisir Menjadi Suatu Sistem yang Teratur
MENURUT HAROL H. TITUS
Istilah yang Digunakan untuk Sekelompok Cita-cita Mengenai Berbagai Macam Masalah Politik, Ekonomi, dan Filsafat Sosial yang Sering Digunakan sebagai Suatu Rencana yang Sitematis tentang Cita-cita yang Akan dan Dijalankan oleh Sekelompok atau Lapisan Masyarakat.
PENGERTIAN IDEOLOGI
MENURUT GUNAWAN SETIARDJA.
Seperangkat Ide Asasi tentang Manusia dan Seluruh Realitasnya, yang Dijadikan Pedoman dan Cita-cita Hidupnya.
MENURUT BAHAN PENATARAN BP 7 PUSAT
Ajaran, Doktrin, Teori, Ilmu yang Diyakini Kebenarannya, yang Disusun Secara Sistematis dan Diberi Petunjuk Pelaksanaannya dalam Menanggapi dan Menyelesaikan Masalah yang Dihadapi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
PENGERTIAN IDEOLOGI
M.IQBAL HASAN
Ilmu yang Berkaitan dengan Cita-cita yang Terdiri atas Seperangkat Gagasan atau Pemikiran Manusia Mengenai Cita-cita Politik, Doktrin atau Ajaran, Nilai-nilai yang Berhubungan dengan Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara.
ALI SYARIATI
Ilmu Tentang Keyakinan dan Cita-cita yang Dianut Sekelompok Tertentu, Kelas Sosial Tertentu, atau Suatu Bangsa, dan Ras Tertentu
PENGERTIAN IDEOLOGI
SYDNEY HOOK
Pandangan Dunia atau Kosmos Tempat Manusia di dalamnya, yang Merupakan Bimbingan Kegiatan Politik dalam Arti yang Seluas-luasnya.
IGNAS KLEDEN
Seperangkat Doktrin Sistematis tentang Hubungan Manusia dengan Dunia Hidupnya, yang Diajarkan dan Disebarluaskan dengan Penuh Kesadaran, yang Tidak Hanya Memberikan Suatu Kerangka Pengetahuan yang Bersifat Netral, tetapi yang Meminta Sifat dan Komitmen dari Pihak yang Menerimanya, dan Sedikit Banyak Menimbulkan Moral Passion (Gairah) dalam Diri Penganutnya.
PENGERTIAN IDEOLOGI
Kumpulan gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut dan mengatur tingkah laku sekaligus giroh (Moral Passion) bagi sekelompok manusia penganutnya dalam berbagai bidang kehidupan; politk, keamanan, sosial, kebudayaan, dan keagamaan
CAKUPAN PENGERTIAN IDEOLOGI
MENURUT KUBI (1995)
  1. Kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas dalam memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup.
  2. Cara berpikir seseorang atau golongan.
  3. Faham, teori, dan tujuan yang Terpadu dan ditetapkan sebagai kesatuan program sosial politik.
CAKUPAN PENGERTIAN IDEOLOGI
MENURUT HEUKEN (1988)
  1. Ilmu tentang cita-cita, gagasan, atau buah pikiran.
  2. Pandangan hidup yang dikembangkan berdasarkan kepentingan tertenu.
  3. Kesatuan gagasan dasar yang disusun secara sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya.
CAKUPAN PENGERTIAN IDEOLOGI
MENURUT A.T. SOEGITO dkk.
  1. Sistem Pemikiran yang Erat Kaitannya dengan Prilaku Manusia.
  2. Merupakan program serta strategi guna merealisasikannya.
  3. Serangkaian Pemikiran yang Dapat Mempersatukan Manusia, Kelompok atau Masyarakat untuk Berpartisipasi Secara Efektif dalam Kehidupan Sosial Politik.
  4. Perumusan Pemikiran Menjadi Ideologi dilakukan oleh Lembaga Politik.
CAKUPAN PENGERTIAN IDEOLOGI
MENURUT SLAMET SUTRISNO
  1. Pengertiannya bergeser bukan saja sebagai science of idea (kajian keilmuan mengenai gagasan dan ide-ide).
  2. Berkembang menjadi keyakinan.
  3. Titik pijaknya berkembang bukan saja sebatas sistem kognitif, melainkan juga sistem normatif yang berorientasi pada nilai-nilai etik.
  4. Ideologi akhirnya menjadi Belief System.
CAKUPAN PENGERTIAN IDEOLOGI
MENURUT KARL MANHEIM
PEMBAHASAN IDEOLOGI PERLU MEMBEDAKAN TATARAN BERPIKIR BERIKU
1 Ideologi sebagai Ideologi (Ideology Itself)
2 Ideologi sebagai utopia.
3 Ideologi sebagai State of mind.
IDEOLOGI SEBAGAI IDEOLOGI (IDEOLOGY IN SELF)
Ideologi merupakan rekayasa mental dari kelas dominan, yang dimaksudkan untuk kepentingan melestarikan maupun mendobrak stastus quo.
IDEOLOGI SEBAGAI UTOPIA
Kawasan ideologi yang menunjukkan eksistensi (keberadaannya) sebagai norma ideal yang dicita-citakan untuk masa depan masyarakatnya. Sebagai norma, ideologi netral, tidak memihak status quo.
IDEOLOGI SEBAGAI SCIENTIFIC THINKING
Ideologi berperan sebagai Grand Theory dalam ilmu pengetahuan, khususnya ilmu sosial. Menjadi preferensi nilai untuk asumsi dasar sebuah teori.
CAKUPAN PENGERTIAN IDEOLOGI
MENURUT NASIKUN
SAMA DENGAN YANG DIKEMUKAKAN OLEH KARL MANHEIM, NAMUN DENGAN PENJELASAN SEDIKIT BERBEDA
IDEOLOGY ITSELF
Ideologi diposisikan bersifat konservatif, karenanya lebih memperhatikan kondisi kehidupan kekinian (saat ini). Ideologi dipakai oleh kelas dominan sebagai instrumen nilai untuk mengukuhkan status quo.
IDEOLOGI SEBAGAI UTOPIA
Ideologi digunakan untuk memahami secara kritis kondisi kekinian untuk kemudian diorientasikan ke masa depan. Ideologi cenderung dipilih sebagai instrumen nilai untuk mentransformasikan kondisi kehidupan kekinian.
IDEOLOGI SEBAGAI SCIENTIFIC THINKING
Ideologi sebagai sistem pengetahuan obyektif tentang dunia yang dihadap, lebih berorientasi pragmatisme, dan berperan sebagai instrumen rekayasa ilmiah.
UNSUR-UNSUR IDEOLOGI
MENURUT RIBERU dkk.
  1. Pandangan yang Komprehensif tentang Manusia, Dunia, dan Alam Semesta dalam Kehidupan.
  2. Rencana Penataan Sosial-Politik Berdasarkan Faham Tertentu.
  3. Kesadaran dan Pencanangan dalam Bentuk Perjuangan Melakukan Perubahan Berdasarkan Faham dan Rencana Dari Ideologi Tersebut.
  4. Usaha Mengarahkan Masyarakat untuk Menerima dan Loyal, serta Keterlibatan Intensif Pengikutnya.
  5. Usaha Memobilisasi Seluas Mungkin para Kader dan Massa yang Akan Menjadi Pendukung Ideologi tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top

Pengikut